Lirik Lagu Homicide - Panoptikanubis Posted: 07 Oct 2012 04:31 AM PDT [Morgue Vanguard] Satu bangsa dibawah kontrol korporat satu bangsa dibawah kendali kuasa yang meminta taat satu kumpulan anubis pengawas siap menebar pukat dan semua kesadaran harus tunduk pada mesin laba tanpa sarat mereka sangat awas dengan monitor menggurita menguasai dunia lawas hingga arah masa depan kita menguasai dunia mimpi bawah sadar dan mengendalikan cerita menguasai jaringan seluler, radio dan kanal-kanal berita mereka di belakang layar semua plot laknat didunia mereka berwujud apapun bahkan yang tak pernah kan kau kira mereka buntuti kemanapun, apapun yang kalian lakukan karena mereka selalu berhak mencap semua aktivitas mencurigakan ak cukup dengan satu dua badan intelejen, jutaan agen tak cukup mematikan pembebasan dengan isu bahaya laten garda depan tirani berarmamen hari ini gulag berwujud kontrol anti-teror dalam bentuk detasemen dan bumi yang kita pijak adalah neraka kala eskalasi operasi mencapai titik menabur bala jangan pernah katakan motif Mossad dan BAIS sama sekali berbeda hingga satu hari semua orang terpasang chip pelacak di tengkuk mereka,
[Gaia] Kloning tuhan awasi gerak bagaikan rutan seperti hutan diawasi serigala pemangsa kala terus berkala membangun garda cuci otak tanpa makna semua berkala kuasai dunia nyata hingga maya dibalik asa ketakutan tahta hilang merata legenda konspirasi sarat keranda bukan sinetron belaka itu nyata bersama sutradara kasat mata coba bungkam semua yang bicara semua aral didepan mata halalkan cara bantai semua yang ada kita berpijak pada tanah tak berpihak dimana hak terkoyak benar dan salah tersamar kemarau kabut valas tanpa validitas persempit ruang gerak aktivitas bahaya laten berkedok falsafah kebenaran yang diagungkan lebih busuk dari gabungan rentenir dan penyihir semua tabir akan terkuak di saat semua bergerak merapat tantang malaikat mau pencabut belikat pekat siaga kepada kiamat buatan; teknologi anjing panoptikan |
Lirik Lagu Homicide - Megatukad Posted: 07 Oct 2012 04:09 AM PDT Homicide kembali pada kalam serupa bara menjaga nyala api hasrat ditengah rawa mengasah mata belati penasbihan petaka bagi mata medusa yang tak berujung menagih nyawa bagi kuasa yang mengendalikan parlemen dan penjara menyambut petang berhala, kutunjukkan kau gejala didepan pintu McDonalds dan gerbang Kodam berkepala macan Siliwangi yang dipenggal ribuan terdakwa air sumur berbusa, langit sehitam jelaga udara bertaring memaksa rima ini berbisa dan kau iman yang menghamba pada keabadian pusara kubacakan serat korporat yang mengglobalkan angkara rahim samsara yang terjaga pasca bencana pasca iman disilaukan kilatan C-4 dan surga dan pasca jaring warasku yang mulai menyaingi utopia semustahil berharap dunia pasca 9-11 tanpa tentara tanpa Antara kukabarkan perihal neraka perihal sodom-gommorah, gurah dan semua barisan berhala yang kau pijak kau jadikan jalur sumber pahala dan kau tebus semua surga dengan bangkai para pendosa rima serupa sangkala prosa penolak bala hiphop hulu waktu dengan pekat sehitam bendera bukan lagi perkara bukan lagi masalah jika ribuan mimpi, satu barisan rubuhkan menara
#chorus bentangan kalam serupa bara, satuan rima penolak bala kepalan langitan gantang bencana, seharam jadah penagih nyawa
Homicide kembali pada bentangan kalam serupa martil rima ababil, ziarah kesumat demolisi kastil Serupa menarik tentara dari Freeport, prosa ini mustahil kalian kubur bersama sejarah di pemakaman terusir negasi yang berdiri kala Valhala tak berpinggir demokrasi dagelan boneka tirani mesin kasir koalisi kobil, yang meminta setoran parkir serupa darah dan satir, dan pengabdian tanpa akhir kontra takdir, cetakbiru korporat vampir, tata dunia baru memaksa rima ini bertitik nadir konspirasi tanpa akhir dan eskalasi pembangkangan sipil antidote keterasingan dalam kepakan sayap martir serupa lobi parlemen menggiring para musafir ke padang kepatuhan ujung laras para marinir nazarkan hidup tanpa sipir dan ujung harap yang lahir demi surga dan janji para pahlawan yang tak pernah hadir armamen imaji dalam magasin barisan sabil hunusan trakhir, pelumatan manual para kusir harapan yang menolak saji hamba dimuka takdir bersama para sodagar menyusun jutaan dominasi tafsir rima serupa sangkala prosa penolak bala hiphop hulu waktu dengan pekat sehitam bendera bukan lagi perkara bukan lagi masalah jika ribuan mimpi, satu barisan rubuhkan menara |